anak yang menderita kanker untuk dapat menumbuhkan semangat mereka.
Kunjungan ini ditujukan kepada anak-anak yang berada di dalam Yayasan Ongkologi Anak Indonesia (YOAI) yang merupakan sebuah yayasan yang membantu menanggulangi permasalahan kanker yang menjangkit anak-anak.
Acara yang bertajuk GKSC (Giving Kids A Sporting Chance) atau memberikan kesempatan kepada anak-anak melalui olah raga ini didampingi oleh kepala pelatih di Liverpool Football Academy yang berasal dari Inggris dan juga merupakan mantan pemain The Reds, Paul Barratt, dan Executive Director dari British Chamber, Chris Wren.
BritCham yang bekerja sama dengan Liverpool Football Academy di Jakarta ini memberikan semangat dan keceriaan di tengah penyakit berbahaya yang mereka derita.
Menurut Chris Wren, tujuan acara ini sangat sederhana, yaitu memberikan kesempatan kepada anak-anak yang memiliki keterbatasan untuk berolahraga.
"Visi kami sangat sederhana, yaitu untuk memberikan kesempatan kepada akan-anak yang memiliki keterbatasan untuk memcoba melakukan olah raga yang berbeda dan untuk menumbuhkan antusiasme, serta untuk menginformasikan pentingnya menjaga kesehatan, kebersihan dan toleransi sosial diantara mereka," tutur Wren kepada bolanews.com.
Sedangkan Paul Barratt juga mengungkapkan bahwa mereka sebenarnya selalu berinteraksi dengan anak-anak. Ia juga ingin memberikan kesempatan kepada mereka yang tidak dapat melakukannya dengan menggunakan nama baik Liverpool.
"Biasanya kami bermain olah raga bersama anak-anak, namun terkadang ada yang tidak dapat melakukannya. Jadi hari ini kami ingin memberikan mereka sedikit kesenangan dengan menggunakan nama besar Liverpool," tutur Barratt kepada bolanews.com.
Acara GKSC ini sebenarnya sedah menjadi program utama British Chamber sejak Mei 2008 sebagai cara pendekatan antara member bisnis mereka dengan berbagai komunitas melalui olah raga. Sejauh ini, acara BritCham GKSC ini telah diberikan kepada sekitar 4 ribu anak yang ebrasal dari organisasi olah raga yang terdiri dari sepak bola, rugby dan cricket.
| Editor | : | Verdi Hendrawan |
Komentar