Pemain anyar Queens Park Rangers, Esteban Granero, menyangkal jika dirinya tidak bahagia karena meninggalkan Real Madrid. Pada bursa transfer musim panas lalu, Midfielder berusia 25 tahun itu memilih hengkang ke QPR yang berhasil mempertahankan statusnya di Liga Premier.
QPR berhasil menjauh dari jurang degradasi Liga Premier musim lalu. Alhasil, mereka sukses merekrut nama-nama besar sepak bola Eropa, diantaranya, Jose Bosingwa, Park Ji-Sung, dan Julio Cesar. Namun, sang pelatih, Mark Hughes, menyatakan penandatanganan Esteban Granero adalah hal yang paling menyenangkan.
Pemain asal Spanyol itu merupakan produk asli akademi sepak bola Real Madrid. Namun, sayangnya Esteban Granero menemui jalan buntu bersama Los Blancos semenjak kedatangan Jose Mourinho. Selama empat tahun bergabung dengan tim senior, Esteban Granero menempuh kesulitan untuk masuk starting line up Madrid yang bertabur bintang.
Sang pemain pun mengungkapkan perasaannya kepada media Spanyol, Marca, bahwa dirinya telah menempatkan kenangan bersama Madrid jauh di belakang. Saat ini Esteban Granero tengah menatap masa depan di sepak bola Inggris bersama QPR.
"Meninggalkan Real Madrid sama sekali tidak membuat saya trauma. Saya berlatih bersama Madrid sejak usia 8 tahun dan bermimpi untuk menempati posisi utama di tim senior. Namun, akhirnya saya tidak mampu meraih itu. Sekarang saya terlibat dalam sebuah proyek besar QPR. saya sangat terkesan dengan klub dan London, yang merupakan kota indah bertabur berbagai kebudayaan," kata Esteban Granero.
Pemain kelahiran Madrid ini juga menambahkan bahwa bermain gaya tiki-taka selama bertahun-tahun di Spanyol telah menimbulkan kejenuhan baginya.
"Saya menyukai kecepatan sepak bola Inggris sementara selama ini saya memainkan sepak bola lamban dan terlalu banyak tiki-taka, hal itu membosankan. Saya selalu berpikir untuk berkarier di Liga Premier."
Pada lanjutan Liga Premier pekan ke empat, QPR akan menjamu Chelsea di Loftus Road Stadium, Sabtu (15/9).
| Editor | : | Windu Puspa Ningtyas |
Komentar