Soal Penggunaan Anggaran, Menpora Minta Pengurus Cabor Lebih Bijak

By Nugyasa Laksamana - Selasa, 22 Mei 2018 | 03:11 WIB
Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi saat menghadiro acara diskusi Asian Games 2018 di Kantor Staf Presiden, Jakarta, Senin (21/5/2018).
NUGYASA LAKSAMANA/BOLASPORT.COM
Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi saat menghadiro acara diskusi Asian Games 2018 di Kantor Staf Presiden, Jakarta, Senin (21/5/2018).

Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi mengimbau para pengurus cabang olahraga (cabor) untuk lebih bijak lagi dalam memakai anggaran yang diberikan oleh pemerintah.

Pernyataan itu disampaikan Imam saat menghadiri diskusi Asian Games 2018 bertajuk "Diskusi Bukber - Asian Games dan Revolusi Mental", di Kantor Staf Presiden, Jakarta, Senin (21/5/2018).

"Cabor harus menyiapkan detail pengelolaan anggaran dengan baik. Ada cabor yang tidak berpotensi medali, tetapi anggaraannya melebihi cabor potensial. Makanya kami juga akan tegas," ujar Imam.

"Saya tak pernah lepas pantauan. Saya akan cek apakah anggaran terpakai dengan baik dan tepat," tutur dia menjelaskan.

(Baca juga: Piala Uber 2018 - Lawan Terburu-buru pada Poin Kritis Jadi Keuntungan bagi Gregoria Mariska)

Imam kemudian mengambil contoh dengan apa yang terjadi di pemusatan latihan bola voli di Padepokan Voli, Sentul, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Ia menemui fakta bahwa di sana belum tersedia fisioterapi untuk para atlet bola voli.

"Ada cabor yang dulu laporannya baik-baik saja, tetapi ternyata tak seperti itu," ujar Imam.

"Oleh karena itu, hal seperti itu perlu dikawal. Atlet adalah aset penting bagi negara," tutur dia.

Untuk ke depannya, Imam pun berharap tidak ada lagi keterlambatan seperti honor, uang saku, dan peralatan latihan untuk para atlet.


Editor :
Sumber : BolaSport.com


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X