Sikap Pesimistis Stan Wawrinka Jelang Wimbledon 2017

By Nugyasa Laksamana - Kamis, 22 Juni 2017 | 19:44 WIB
Petenis asal Swiss, Stan Wawrinka, berupaya mengembalikan bola ke arah petenis Spanyol, Feliciano Lopez, pada laga babak pertama Aegon Championships 2017 di Queen's Club, London, Selasa (20/6/2017).
AFP
Petenis asal Swiss, Stan Wawrinka, berupaya mengembalikan bola ke arah petenis Spanyol, Feliciano Lopez, pada laga babak pertama Aegon Championships 2017 di Queen's Club, London, Selasa (20/6/2017).

Petenis asal Swiss, Stan Wawrinka, mengaku pesimistis dengan peluangnya pada turnamen Wimbledon 2017 yang akan berlangsung di London, Inggris, 3-16 Juli mendatang.

Hal itu diutarakan oleh Wawrinka yang baru saja tersingkir dari ajang Aegon Championships 2017, Selasa (20/7/2017). Ia dikalahkan petenis asal Spanyol, Feliciano Lopez, pada laga babak pertama.

Wawrinka menilai pemain-pemain seperti Roger Federer, Andy Murray, Novak Djokovic, dan Rafael Nadal lebih berpeluang menjadi juara Wimbledon 2017.


"Saya rasa terlalu jauh membicarakan peluang saya memenangi Wimbledon. Hal itu sama saja ketika orang bertanya soal kans saya menjadi pemain nomor satu," kata Wawrinka seperti dilansir The Guardian.

"Itu bukan gaya saya. Saya masih jauh untuk menjadi petenis nomor satu. Saat ini, yang bisa saya lakukan adalah terus berusaha memperbaiki diri," ucap petenis 32 tahun tersebut.

Sepanjang tahun ini, Wawrinka baru meraih satu gelar turnamen ATP 250, yakni Geneva Open 2017. Ia juga sempat menjadi semifinalis Australia Terbuka dan runner-up pada Prancis Terbuka.

Saat ini, Wawrinka dilatih oleh mantan petenis asal Amerika Serikat, Paul Annacone.


Di tangan Annacone, Wawrinka berharap performanya meningkat, khususnya dalam turnamen lapangan rumput seperti Wimbledon.

"Saya sudah cukup lama mengenal Annacone, terutama ketika dia bersama Roger Federer. Dia tahu banyak tentang permainan di lapangan rumput, dan tentunya tenis pada umumnya," ucap Wawrinka.

Pada Wimbledon 2016, kiprah Wawrinka hanya sampai babak kedua. Ia tersingkir setelah dikalahkan petenis Argentina, Juan Martin del Potro.


Editor : Aloysius Gonsaga
Sumber : The Guardian


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.