Rapor Liverpool 2016-2017, Harus Pangkas Inkonsistensi

By Sabtu, 27 Mei 2017 | 12:06 WIB
Gelandang Liverpool FC, Georginio Wijnaldum, merayakan gol yang dia cetak ke gawang Middlesbrough dalam laga Premier League di Stadion Anfield, Liverpool, Inggris, pada 21 Mei 2017.
JAN KRUGER/GETTY IMAGES
Gelandang Liverpool FC, Georginio Wijnaldum, merayakan gol yang dia cetak ke gawang Middlesbrough dalam laga Premier League di Stadion Anfield, Liverpool, Inggris, pada 21 Mei 2017.

Jika saja faktor inkonsistensi bisa dieliminasi sepanjang perjalanan musim 2016/17, bisa jadi Liverpool tidak berakhir di peringkat empat klasemen. The Reds bahkan bisa melesat menjadi juara. 

Penulis: Dedi Rinaldi

Namun, stabilitas permainan masih saja menjadi kendala. Manajer asal Jerman, Jurgen Klopp, sebagai suksesor Brendan Rodgers memang langsung memberikan dampak bagus pada Liverpool.

Dalam hal statistik, The Reds berada di posisi tertinggi sebagai tim yang jago dalam penguasaan bola.

Liverpool juga menjadi tim yang produktif dalam memproduksi gol.

Tak heran, pada musim ini Liverpool pun seolah melakukan lompatan jauh ketimbang musim lalu yang berada di posisi kedelapan klasemen Premier League.

Sayang, stabilitas permainan belum bisa dijaga dengan baik oleh Liverpool. Setelah mampu mengungguli tim favorit, tiba-tiba Liverpool tumbang oleh tim medioker pada pertandingan berikutnya.

The Reds yang sempat memuncaki klasemen di pengujung 2016, mendadak terpeleset jauh dari zona empat besar pada Januari 2017.

Dengan kerja keras dalam mengembalikan semangat tim Liverpool bisa kembali ke peringkat keempat.

Kurang Percaya Diri

Klopp saat mengevaluasi performa pasukannya mengatakan bahwa timnya kurang percaya diri pada momen-momen krusial. Oleh karena hal inilah The Reds gagal berposisi lebih baik dari peringkat keempat di Premier League musim 2016/17.

Baca Juga:

“Inilah faktanya. Tidak hanya di kancah Premier League, melainkan pula di ajang turnamen, sehingga kami tidak berbicara banyak di ajang Piala Liga maupun Piala FA,” kata Klopp.

Namun, pada sisi lain Klopp sendiri tidak lepas dari kritik, di mana banyak pula yang menilai bahwa taktik Liverpool terasa monoton dan terlalu terpaku dengan satu sistem. Legenda Liverpool Jamie Carragher mengatakan Klopp seperti tidak memiliki rencana yang berbeda dalam melakoni laga-laga tertentu.

“Saya kira, Klopp terlalu menaruh kepercayaan pada pemain-pemain tertentu. Dia harus membuat perubahan pada musim depan,” kata Carragher.

Target awal: empat besar
Realisasi: peringkat keempat
Rapor: 8


Editor : Firzie A. Idris
Sumber : Tabloid BOLA


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X