Pengurus Pusat Persatuan Bulu Tangkis Indonesia (PP PBSI) periode 2016-2020 tetap mempertahankan sistem kontrak individu bagi para pemain.
Sistem ini digagas pada era kepemimpinan Ketua Umum PBSI periode 2012-2016 Gita Wirjawan. Tahun ini, proses penawaran kontrak individu dijadwalkan pada 8 Februari.
"Proses bidding akan kami lakukan lebih dulu kepada atlet yang tahun ini dipanggil pelatnas," kata Kepala Bidang Dana dan Usaha PP PBSI Yoppy Rosimin kepada JUARA, Kamis (19/1/2017).
"Kontrak tersebut berlaku selama dua tahun (2017-2018) dan bisa putus di tengah jalan jika kedua belah pihak setuju tidak mau melanjutkan kesepakatan. Kalau tidak, perubahan kontrak tidak bisa terjadi. Bagi para juara, punya opsi untuk memperpanjang kontrak atau melakukan negosiasi terhadap nilai kontrak," ucap Yoppy.
Tahun ini, PBSI memiliki tambahan sponsor di luar Yonex, Li Ning, Victor, Flypower, dan Astec yang sudah selama empat tahun terakhir mendukung kebutuhan para pebulu tangkis Indonesia.
"Kami kedatangan beberapa sponsor baru yakni Mizuno, Apac, Dunlop, dan banyak lagi. Adidas juga tertarik menjadi sponsor, namun mereka baru siap mendukung untuk 2018," aku Yoppy.
Menurut Yoppy, banyak pihak sponsor yang berlomba mendukung pemain muda, tidak hanya pemain yang sudah berprestasi. Salah satu pemain yang diincar adalah Bagas Maulana karena dinilai pemain bertalenta.
"Anak Trikus Harjanto (peraih medali perak Olimpiade Sydney bersama Minarti Timur) juga banyak yang berminat. Pihak apparel banyak yang berinvestasi untuk pemain muda berpotensi," tutur Yoppy.
Dikatakan Yoppy, pihak sponsor akan tertarik dengan pemain yang dinilai punya penampilan bagus dan berpotensi.
| Editor | : | Delia Mustikasari |
| Sumber | : | - |
Komentar