Inilah Line-up Berisikan Pemain Tua pada Euro 2016

By Theresia Simanjuntak - Rabu, 22 Juni 2016 | 06:36 WIB
Kiper Italia, Gianluigi Buffon, memberi instruksi kepada rekan-rekannya dalam laga kemenangan 1-0 atas Swedia di matchday 2 Grup E Euro 2016 di Stadium Municipal, Toulouse, Prancis (17/6).
CLAUDIO VILLA/GETTY IMAGES
Kiper Italia, Gianluigi Buffon, memberi instruksi kepada rekan-rekannya dalam laga kemenangan 1-0 atas Swedia di matchday 2 Grup E Euro 2016 di Stadium Municipal, Toulouse, Prancis (17/6).

Tua-tua keladi. Demikian ungkapan yang layak disematkan kepada sejumlah nama pemain senior berikut yang mentas dalam Euro 2016. Andai 11 pemain berusia di atas 30 tahun itu bergabung dalam satu line-up, mereka sepertinya masih mampu menyusahkan tim berisi skuat muda.

Matchday 3 fase grup Euro 2016 nyaris tuntas. Penggemar sepak bola di seluruh dunia disuguhkan atraksi-atraksi menarik dari para bintang kulit bundar.

Sebelum kompetisi bergulir, banyak pengamat membuat prediksi terkait siapa yang akan bersinar di Prancis 2016. Sorotan lebih banyak kepada para pemain muda bertalenta macam Paul Pogba (Prancis; 23 tahun), Harry Kane (Inggris; 22), Kevin De Bruyne (Belgia; 24), dan sebagainya.

Inggris salah satu yang ramai diperbincangkan lantaran Manajer Roy Hodgson membawa skuat muda. Pemain tertua di The Three Lions berusia pas 30 tahun, yakni Wayne Rooney, James Milner, Gary Cahill, dan Tom Heaton.

Pemain-pemain berumur di atas 30 tahun cenderung luput dari pengamatan atau kurang diperhitungkan.

Nyatanya, sejauh ini dalam Euro 2016, sejumlah sosok berusia lebih dari 30 tahun yang masih dipercaya oleh tim masing-masing. Beberapa merupakan figur vital bagi negara mereka.

Berikut line-up pemain tua berusia di atas 30 tahun terbaik versi JUARA.net.

Formasi: 5-3-2
Gianluigi Buffon (Italia; 38 tahun)
Sejauh ini, Buffon tidak banyak bekerja karena solidnya lini belakang Italia. Namun, sebagai kapten, kehadirannya di lapangan maupun di ruang ganti begitu penting bagi setiap pemain Gli Azzurri. Dia juga motivator di tim.

Stephan Lichtsteiner (Swiss; 32)
Sang bek kanan belum tampil sebaik dirinya bersama Juventus. Dia sempat membuat blunder ketika menjatuhkan pemain Rumania dalam duel pada Rabu (15/6/2016) di kotak terlarang sehingga lawan mendapat hadiah penalti. Meski begitu, ban kapten yang dipercayakan pada Lichtsteiner memperlihatkan dia tetap diandalkan Swiss.

Gareth McAuley (Irl. Utara; 36)
Selalu starter selama fase grup. McAuley kini tercatat sebagai pemain Irlandia Utara pertama yang mencetak gol di Euro berkat sebiji golnya dalam kemenangan 2-0 kontra Ukraina, Kamis (16/6).

Andrea Barzagli (Italia; 35)
Salah satu dari tiga bek tengah tangguh yang selalu starter bagi Italia yang tidak kebobolan dalam dua laga awal Euro 2016.

Martin Skrtel (Slovakia; 31)
Selalu bermain penuh dalam tiga partai Slovakia sepanjang fase grup. Bek Liverpool ini memperlihatkan performa terbaiknya sejauh ini kontra Inggris (20/6) di mana ia menampilkan aksi-aksi defensif seperti tekel, intersep, dan blok yang krusial bagi Slovakia.

Patrice Evra (Prancis; 35)
Tak tergantikan sebagai bek kiri Prancis sepanjang fase grup. Meski sempat membuat kesalahan dalam partai perdana versus Rumania, secara keseluruhan pengalaman, ketenangan, dan kepemimpinan Evra penting bagi Les Bleus.

Bastian Schweinsteiger (Jerman; 31)
Tidak seperti para pemain tua lain dalam daftar ini, Schweinsteiger tidak rutin memperkuat Jerman. Namun, saat dipercaya, gelandang Manchester United itu mampu berkontribusi. Contohnya, dia mencetak salah satu gol dalam kemenangan 2-0 kontra Ukraina pada matchday 1.

Daniele De Rossi (Italia; 32)
Pelatih Italia, Antonio Conte, selalu menurunkannya sebagai starter dalam dua gim awal. Walaupun lini tengah dianggap titik terlemah Italia, pengaruh De Rossi sebagai jenderal lini tersebut tetap terlihat.

Andres Iniesta (Spanyol; 32)
Tanpa diragukan lagi, salah satu pemain terbaik sejauh ini pada Euro 2016. Status man of the match yang diberikan padanya dalam dua partai awal Spanyol jelas menegaskan pesona Iniesta di turnamen ini.

Zlatan Ibrahimovic (Swedia; 34)
Ibra telah menjadi figur paling penting bagi Swedia selama lebih dari sedekade terakhir. Swedia selalu memercayakannya sebagai lumbung gol dalam dua partai perdana. Hanya, ia belum mencetak gol.

Cristiano Ronaldo (Portugal; 31)
Seperti Ibra, Ronaldo juga paling krusial bagi timnas Portugal. Bintang Real Madrid ini tercatat sebagai pelepas tembakan terbanyak sampai matchday 2 (22). Namun, gol masih susah ia dapatkan.


Editor : Aloysius Gonsaga
Sumber : -


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X