Persamaan antara Leicester, Barcelona, dan Bayern Muenchen

By Beri Bagja - Minggu, 20 Maret 2016 | 08:03 WIB
Manajer Leicester City, Claudio Ranieri, tersenyum menjelang laga tandang di markas Crystal Palace, 19 Merat 2016.
MICHAEL REGAN/GETTY IMAGES
Manajer Leicester City, Claudio Ranieri, tersenyum menjelang laga tandang di markas Crystal Palace, 19 Merat 2016.

Leicester City stabil di puncak klasemen Premier League. Hal itu membuat pasukan The Foxes (Si Rubah) semakin pekat mencium aroma gelar juara. Namun, mereka masih enggan bermimpi lebih jauh mengangkat trofi walau sudah memiliki kesamaan dengan raksasa Eropa macam FC Barcelona dan Bayern Muenchen.

Berkat kemenangan 1-0 di markas Crystal Palace, Sabtu (19/3/2016), Leicester untuk sementara unggul 8 poin di atas tim runner-up, Tottenham Hotspur.

Selisih tersebut terbilang besar saat kompetisi memasuki fase krusial. Meski begitu, Manajer Leicester, Claudio Ranieri, berkukuh tak mau menilai skuat mereka bakal juara.

Ranieri (64) menegaskan sasarannya kini ialah memastikan tempat di zona Liga Champions. Target itu naik satu level dibandingkan pernyataan Ranieri beberapa hari lalu yang mengklaim Leicester cuma membidik Liga Europa.

Setelah target dinaikkan, apakah si bos bakal meningkatkan lagi sasaran pencapaian tim dari pengincar tiket Liga Champions ke juara liga?

"Kami harus tetap kalem. Saya tidak memimpikan gelar juara. Anda tak pernah tahu apa yang akan terjadi. Mungkin dalam dua partai ke depan saya bisa mengatakan hal lebih banyak," ujarnya seperti dikutip dari BBC Sport.


Riyad Mahrez (kedua dari kanan) dikelilingi rekan setimnya usai mencetak gol Leicester City ke gawang Crystal Palace, 19 Maret 2016.(MICHAEL REGAN/GETTY IMAGES)

Munculnya Leicester sebagai kandidat kuat juara didukung konsistensi memuncaki klasemen selama 14 pekan.

The Foxes tanpa putus menguasai singgasana dalam 7 pekan terakhir. Jamie Vardy cs juga paling stabil meraup angka penuh.

Sampai pekan ke-31, Leicester mencatat 19 kemenangan. Kondisi terkini sangat bertolak belakang dengan nasib mereka musim lalu.

Pada 2014-2015, angka 19 justru melambangkan jumlah kekalahan Leicester sepanjang musim di liga!


Editor : Aloysius Gonsaga
Sumber : -


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.