Bulu tangkis Thailand tengah melejit, khususnya di nomor tunggal putri. Negeri Gajah Putih memiliki Ratchanok Intanon yang merupakan juara dunia. Bahkan, sekarang mereka sudah punya sang penerus Intanon, yaitu Pattarasuda Chaiwan.
Masih berusia 14 tahun, Chaiwan telah menjadi juara Asia junior kategori U-15 pada 2014 di Thailand, dari nomor tunggal putri dan ganda campuran.
Kini, gadis belia kelahiran 21 Februari 2001 ini berada di Kudus untuk mengikuti turnamen yang sama. Bagaimana persiapan Chaiwan? Apa targetnya? Apakah dia terbebani karena dianggap sebagai penerus Intanon?
Berikut penuturan penyuka warna biru ini kepada JUARA.net.
JUARA: Apa target tahun ini?
CHAIWAN: Tentu saya ingin menjadi juara lagi.
Anda sering disebut-sebut sebagai penerus Intanon. Bagaimana perasaan Anda?
Saya bangga dan senang, tetapi saya juga menganggap itu sebagai tekanan. Dia adalah idola saya, dan saya suka gaya bermain dia. Saya akan berusaha untuk bisa seperti dia.
Anda akan tampil di Kejuaraan Dunia bulan depan. Bagaimana persiapan Anda?
Saya tak melakukan hal khusus. Semua sama seperti halnya turnamen lain. Kami mengikuti banyak turnamen dalam setahun, jadi saya tak pernah takut menghadapi pertandingan apa pun. Saya tentu kadang merasa tegang sebelum turnamen, tetapi saya tidak takut.
Lebih suka bermain tunggal atau ganda?
Tunggal karena lebih sulit.
Anda masih remaja. Anda harus berlatih enam hari dalam seminggu dan masih harus bersekolah. Apakah pernah merasa bosan berlatih bulu tangkis?
Kadang-kadang saya merasa bosan, tetapi saya biasanya mendengarkan musik ketika saya merasa bosan.
Musik apa yang suka Anda dengarkan?
Saya suka semua jenis musik.
Mengapa memilih bulu tangkis?
Dulu, kakak laki-laki saya yang pertama kali bermain bulu tangkis. Saya hanya ikut-ikutan dan akhirnya suka.
| Editor | : | Aprelia Wulansari |
| Sumber | : |
Komentar