Pelatih Johann Zarco Akui Anak Didiknya Iri dengan Valentino Rossi

By Samsul Ngarifin - Selasa, 16 Januari 2018 | 12:22 WIB
Pebalap Monster Yamaha Tech 3, Johann Zarco, menjalani sesi latihan bebas GP Jepang di Twin Ring Motegi, Jumat (13/10/2017).
TOSHIFUMI KITAMURA/AFP
Pebalap Monster Yamaha Tech 3, Johann Zarco, menjalani sesi latihan bebas GP Jepang di Twin Ring Motegi, Jumat (13/10/2017).

 Meski sempat menjadi sasaran kritik, pada kenyataannya, pebalap tim Yamaha Tech3, Johann Zarco, rupanya memendam perasaan tersendiri terhadap Valentino Rossi.

Menurut pelatih Johann Zarco, Laurent Fellon, pebalap asal Prancis itu sebetulnya memiliki rasa iri terhadap kesuksesan Rossi. Menariknya, rasa iri itulah yang membuat Zarco mampu tampil apik dan meraih tiga posisi podium pada MotoGP 2017.

"Dia (Rossi) adalah pebalap yang hebat, bahkan jika dia sudah tua. Memenangi Grand Prix seperti yang dia lakukan di usianya pantas dihormati," kata Laurent Fellon yang dilansir dari Tuttomotoriweb.

"Zarco datang (ke MotoGP) dengan rasa iri, kami harus menjaga perasaan ini. Dia selalu iri dengan Valentino," tutur Fellon lagi.

(Baca juga: Dapat Motor 'Terkutuk', Pelatih Johann Zarco Tetap Optimis)

Zarco berhasil menunjukkan performa yang impresif pada musim balap MotoGP 2017.

Meski berstatus sebagai rookie alias pebalap musim pertama, Zarco berhasil beberapa kali mengungguli dua pebalap tim Movistar Yamaha, baik Rossi maupun Maverick Vinales.

Bahkan, dalam dua seri terakhir di Malaysia dan Valencia, Zarco berhasil meraih posisi podium di saat kedua pebalap tim pabrikan Yamaha tersebut mengalami kesulitan.

Selain itu, Zarco juga beberapa kali terlibat pertarungan sengit dengan Rossi. The Doctor malah pernah mengeluarkan kritik terhadap gaya balap Zarco yang dianggap agresif dan bisa membahayakan pebalap lain.

Namun begitu, pada akhir musim MotoGP 2017, Johann Zarco justru berhasil menyabet gelar Rookie of the Year 2017 setelah mengakhiri musim di peringkat keenam klasemen pebalap.

 

Kecepatan motor untuk kelas MotoGP telah mengalami peningkatan pesat, terlebih semenjak perubahan regulasi dari motor bermesin 500cc, 800cc hingga yang digunakan saat ini, 1000cc. Sejauh ini, rekor kecepatan tertinggi yang pernah dicapai pebalap MotoGP dibukukan Andrea Iannone saat masih membalap untuk tim Ducati. Rekor tersebut dicatat Iannone saat melakoni balapan GP Italia pada musim 2016. Kala itu, Iannone memacu motornya hingga kecepatan maksimal 354,9 kilometer per jam (km/h). Jika dibandingkan dengan edisi terakhir pada era mesin 800cc, ada peningkatan kecepatan motor sebesar 19 km/h. MotoGP 2018 akan mulai pada bulan Maret, Akankah kecepatan pebalap akan meningkat di 2018? #motogp #dorna #topspeed #ducati #honda #yamaha #ktm #suzuki #aprilia #motogp2018

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on


Editor : Diya Farida Purnawangsuni
Sumber : BolaSport.com


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X