Kalau Valentino Rossi Menang di Argentina, Ini Fakta Menarik yang Terjadi

By Arief Kurniawan - Rabu, 5 April 2017 | 14:15 WIB
Valentino Rossi ketika menang di Argentina tahun 2015.
Yamaha Racing
Valentino Rossi ketika menang di Argentina tahun 2015.

Usia 38 sejauh ini belum membuat seorang Valentino Rossi kalah bersaing. Di GP Qatar dia memang tidak menang, tapi perjuangannya menggapai podium patut diacungi jempol. Menariknya, bila dia memenangi seri kedua MotoGP di Argentina hari Minggu (9/4) ini, ada beberapa fakta menarik yang mengikuti keberhasilannya itu.

Fakta pertama adalah, akan tercipta enam pemenang berbeda di MotoGP jika kita mengurut lagi ke musim 2016. Semua bermula di GP Jepang 2016 ketika Marc Marquez menang dan merebut titel dunianya yang ketiga di MotoGP. Setelah itu Cal Crutchlow menang di Australia, Andrea Dovizioso di Malaysia, Jorge Lorenzo di Valencia, dan Maverick Vinales membuka 2017 dengan menang secara fantastis di Qatar. 

Tentu kita masih ingat di pertengahan musim 2016 tercipta rekor delapan pemenang berbeda, dari GP Italia hingga GP San Marino. Bukan mustahil rekor itu bakal terpecahkan walau mesti melintasi musim kompetisi. 

Potensi Rossi menang di Argentina jelas ada mengingat dia sangat menyukai sirkuit Termas de Rio Hondo dan dia menjadi satu-satunya pebalap selain Marquez yang bisa menang di sana sejak dipakai MotoGP pada 2014. Rossi menang di Argentina dua tahun lalu di mana di podium dia memakai jersey Argentina bernomor 10 milik Maradona. The Doctor pun mengakui dia secara perlahan sudah menemukan apa yang selama ini menyulitkannya saat tes bersama Yamaha. Buktinya, di Losail dia start dari posisi 8 dan finis di tempat ketiga.

Fakta kedua kalau Rossi menang di Argentina adalah, ini membuat salah satu rival beratnya, Marquez, untuk kali pertama sejak ikut MotoGP di musim 2013 gagal memenangi salah satu dari dua balapan pembuka musim. Sejak tahun itu Marquez selalu bisa menang minimal sekali, yakni GP Americas (seri kedua 2013), GP Qatar dan Americas (seri pertama dan kedua 2014), GP Americas (seri kedua 2015), dan GP Argentina (seri kedua 2016). Siapa sih yang tak mau mematahkan rekor fantastis milik rival terberat?

Fakta terakhir adalah, ini balapan ke-350 Rossi sejak ikut GP motor tahun 1996 (125cc, 250cc, 500cc/MotoGP). Kalau Rossi menang maka dia akan mengembalikan langkah milestone-nya dengan kegemilangan seperti di awal kariernya. Sebelumnya, #46 menang di balapannya yang ke-50 (GP Catalunya 1999, 250cc), lalu balapan ke-100 (GP Inggris 2002, MotoGP), dan balapan ke-150 (GP Jerman 2005). Namun setelah itu pada balapannya yang ke-200, 250, dan 300 Rossi gagal menang. Terakhir, pada balapan ke-300 dia hanya finis di posisi tiga di balapan kandangnya, GP Italia 2014.

 


Editor :
Sumber : Dari Berbagai Sumber


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.