Marcus/Kevin Tidak Diberi Target Khusus pada Jepang Terbuka 2017

By Diya Farida Purnawangsuni - Selasa, 19 September 2017 | 11:03 WIB
Pasangan ganda putra Indonesia, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo, melakukan selebrasi setelah mengalahkan Takeshi Kamura/Keigo Sonoda (Jepang) pada babak semifinal Korea Terbuka yang berlangsung di SK Handball Stadium, Sabtu (16/9/2017).
BADMINTON INDONESIA
Pasangan ganda putra Indonesia, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo, melakukan selebrasi setelah mengalahkan Takeshi Kamura/Keigo Sonoda (Jepang) pada babak semifinal Korea Terbuka yang berlangsung di SK Handball Stadium, Sabtu (16/9/2017).

Pasca-keluar sebagai runner-up Korea Terbuka 2017, pasangan ganda putra nasional, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo, tidak dibebani target apa-apa pada Jepang Terbuka.

Hal ini dikonfirmasi sang pelatih kepala ganda putra nasional, Herry Iman Pierngadi. Menurut dia, kondisi Marcus/Kevin yang tidak 100 persen menjadi alasan utama di balik keputusan tersebut.

"Kalau melihat kondisi mereka saat ini, saya tidak mau memasang target khusus di Jepang. Dilihat dulu kondisi mereka besok seperti apa," ucap Herry yang dilansir Badminton Indonesia, Senin (19/9/2017).

Indonesia memiliki lima wakil ganda putra pada Jepang Terbuka 2017. Selain Marcus/Kevin yang menjadi unggulan ketiga, masih ada tiga pasangan nasional lainnya yakni Ricky Karanda Suwardi/Angga Pratama, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, dan Berry Angriawan/Hardianto.

Baca juga:

Sementara itu, satu wakil ganda putra lainnya datang dari luar pemusatan latihan nasional (pelatnas), yaitu Hendra Setiawan yang bertandem dengan pemain Malaysia, Tan Boon Heong.

Berbeda dengan Marcus/Kevin yang tidak diberi target khusus, pencapaian Fajar/Rian dan Berry/Hardianto di Jepang akan dipantau oleh Herry.

"Dua pasangan ini baru naik dari level grand prix. Mereka harus bertemu dengan pemain level dunia. Mulai dari peringkat kesatu sampai ke-10, mereka harus coba," ucap Herry.

"Jadi, saya ingin melihat seberapa jauh kapasitas mereka pada level ini. Mereka di sini untuk menambah jam pertandingan dan melihat potensi saat bertemu pemain level atas. Sehingga bisa diketahui apa kekurangan yang harus dilatih lagi," kata Herry lagi.


Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan, saat berlaga di ajang Indonesia Terbuka 2016 di Istora Senayan, Jakarta.(HERKA YANIS PANGARIBOWO/BOLA/JUARA.NET)


Editor : Diya Farida Purnawangsuni
Sumber : badmintonindonesia.org


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X