Upaya indonesia Menjadi Finalis pada Kejuaraan Dunia Junior 2017

By Yakub Pryatama - Minggu, 1 Oktober 2017 | 15:25 WIB
Pebulu tangkis tunggal putri Indonesia, Gregoria Mariska Tunjung, saat menjalani pertandingan melawan Pai Yu Po (Taiwan) pada laga kesatu babak kualifikasi turnamen Jepang Terbuka di Tokyo Metropolitan Gymnasium, Selasa (19/9/2017).
BADMINTON INDONESIA
Pebulu tangkis tunggal putri Indonesia, Gregoria Mariska Tunjung, saat menjalani pertandingan melawan Pai Yu Po (Taiwan) pada laga kesatu babak kualifikasi turnamen Jepang Terbuka di Tokyo Metropolitan Gymnasium, Selasa (19/9/2017).

Indonesia yang dipilih menjadi tuan rumah akan menyambut 488 atlet junior dari 64 negara untuk bertarung pada Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis Junior 2017 yang digelar di GOR Amongrogo, Yogyakarta, 9-21 Oktober.     

Indonesia diharapkan bisa memanfaatkan momentum sebagai tuan rumah. Maklum, pada lima tahun terakhir Indonesia belum mampu meraih medali emas. 
 
Kali terakhir, pasangan ganda campuran Edi Subaktiar/Melati Daeva Oktaviani keluar sebagai juara ada 2012.
 
Achmad Budiharto selaku Sekjen PBSI berharap penampilan Gregoria Mariska dkk harusl apik guna bisa menjawab rasa penasaran menjadi kampiun. 
 
 
"Saya optimistis tim beregu Indonesia bisa menjadi finalis saat bermain di hadapan publik sendiri. Semoga status tuan rumah bisa memberikan energi positif untuk pemain muda," ucap Budi.
 
"Kami optimalkan untuk Gregora atau siapa pun untuk melaju hingga babak final. Saya merasa dengan persiapan yang cukup anak-anak dapat membuktikan diri di Yogya," tutur Budi.
 
Sementara itu, kejutan hadir saat China hanya menjadi unggulan ke sembilan. Tim juara bertahan tersebut berada di daftar unggulan ke sembilan karena pemain-pemain yang dikirim bukan pemain yang berada di jajaran unggulan.
 
Baca juga:
 
Kemungkinan pemain-pemain yang diturunkan pada Kejuaraan Asia Junior seperti juara ganda putra Zijian Di/Wang Chang belum tentu diturunkan.
 
"Meski menjadi unggulan kesembilan, kami jangan meremehkan China. Kekuatan mereka tetap diperhitungkan," ucap Budi.
 
Latihan keras
 
Sementara itu, pemain tunggal putri, Choirunnisa, mengaku buta terhadap kekuatan Brasil dan Mongolia. Namun, dia siap tempur dan tampil habis-habisan jika dipercaya pelatih, Jeffer Rosobin, untuk turun di nomor beregu.
 
"Saya bersama rekan-rekan sedang digenjot latihan berat oleh pelatih. Saya tak mau menyia-nyiakan kesempatan untuk tampil all-out saat bertarung di Yogyakarta," ucap Nisa sapaan akrabnya. 
 
Sebelumnya, panitia secara khusus menggelar training camp di GOR Bulu Tangkis Djarum, Magelang pada 23 September hingga 5 Oktober. Sebanyak tujuh negara mengikuti kegiatan tersebut.
 
Naskah ini bisa dibaca juga di Tabloid BOLA edisi 2.805.


Editor : Delia Mustikasari
Sumber : Tabloid BOLA


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X