Jonatan Christie Kecewa dengan Performanya pada Perempat Final Jerman Terbuka 2018

By Diya Farida Purnawangsuni - Sabtu, 10 Maret 2018 | 10:00 WIB
Pebulu tangkis tunggal putra nasional, Jonatan Christie, mengembalikan shuttlecock dari lawannya, Kenta Nishimoto (Jepang), pada laga perempat final turnamen Jerman Terbuka 2018 yang berlangsung di Innogy Sporthalle, Mulheim an der Ruhr, Jerman, Jumat (9/3/2018).
BADMINTON INDONESIA
Pebulu tangkis tunggal putra nasional, Jonatan Christie, mengembalikan shuttlecock dari lawannya, Kenta Nishimoto (Jepang), pada laga perempat final turnamen Jerman Terbuka 2018 yang berlangsung di Innogy Sporthalle, Mulheim an der Ruhr, Jerman, Jumat (9/3/2018).

Kekecewaan menyelimuti perasaan pebulu tangkis tunggal putra nasional, Jonatan Christie, seusai melakoni laga babak perempat final turnamen Jerman Terbuka 2018.  

Bertemu wakil Jepang, Kenta Nishimoto, di Innogy Sporthalle, Mulheim an der Ruhr, Jerman, Jumat (9/3/2018) waktu setempat, Jonatan kalah 10-21, 20-22.

"Saya kecewa, sangat-sangat kecewa. Sebetulnya permainan dia sama dengan pertemuan sebelumnya, tidak ada yang berubah," tutur Jonatan yang dilansir JUARA.net dan BolaSport.com dari Badminton Indonesia, Sabtu (10/3/2018).

"Saya sudah coba untuk enjoy dan anggap ini latihan. Saya juga tahu lawan seperti menahan sakit di kakinya. Saat sudah enak mainnya, penempatan saya keluar atau membentur net. Coba bola silang, tidak pas. Beri lob, malah jadi tanggung. Serba salah," kata atlet yang akrab disapa Jojo itu.

Baca juga: German Open 2018 - Kehilangan Beberapa Poin, Lin Dan Kritik Aturan Baru BWF tentang Servis

Berbeda dengan pertemuan pada Kejuaraan Beregu Asia 2018 ketika Jonatan mampu mengalahkan Nishimoto, kali ini Jojo tampil di bawah performa terbaiknya, terutama pada gim kesatu.

Pada gim kedua, Jonatan sempat membuka harapan setelah berhasil menyamakan skor menjadi 20-20. Akan tetapi, asa itu kandas seiring dengan penempatan shuttlecock Jonatan yang terlalu melebar dari sisi kiri lapangan Nishimoto.

Nishimoto yang kembali mendapat match point akhirnya menyudahi perlawanan Jonatan melalui satu smes keras ke arah badan sang lawan.

"Waktu setting (kedudukan 20-20) itu yang sayang banget, seharusnya saya tidak perlu terlalu menyusahkan lawan, yang penting safe dulu, masuk dulu. Namun, ini kebiasaan saya yang belum bisa diubah, dari pikiran sudah bisa, tetapi penerapannya yang belum bisa," tutur Jonatan.

"Kesimpulannya, main sudah oke, pola pikir diubah dan bisa, tetapi penerapannya yang masih harus lebih sabar lagi. Saya kurang tenang eksekusinya, saya harus lebih tenang lagi," kata Jonatan.


Editor : Diya Farida Purnawangsuni
Sumber : BolaSport.com


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.