Ketika Pelatih Ganda Putra Indonesia Kurang Bergairah Pada All England 2018

By Yakub Pryatama - Jumat, 16 Maret 2018 | 17:03 WIB
Pelatih kepala ganda putra nasional, Herry Iman Pierngadi (kanan) memberikan arahan kepada Mohammad Ahsan/Kevin Sanjaya Sukamuljo pada partai kedua melawan India pada Kejuaraan Beregu Asia 2018 di Stadium Sultan Abdul Halim, Kamis (8/2/2018).
BADMINTON INDONESIA
Pelatih kepala ganda putra nasional, Herry Iman Pierngadi (kanan) memberikan arahan kepada Mohammad Ahsan/Kevin Sanjaya Sukamuljo pada partai kedua melawan India pada Kejuaraan Beregu Asia 2018 di Stadium Sultan Abdul Halim, Kamis (8/2/2018).

Penampilan tim bulu tangkis Indonesia di Birmingham, Inggris, hingga hari kedua All England Terbuka 2018 yang digelar di Birmingham, Inggris, 14-18 Maret, belum meyakinkan. 

Pasalnya, Tim Merah Putih masih tampil kurang greget mengingat peraturan baru perihal servis.

Hal itu tampak pada babak pertama dan kedua All England. Dari 14 wakil yang bertarung di Negeri Tiga Singa, hanya ada tiga pasangan yang lolos ke babak perempat final.

Para pemain tunggal putra maupun putri, seperti Fitriani, Jonatan Christie, dan Anthony Sinisuka Ginting harus pulang lebih awal.

Ketiga pemain yang sukses lolos ialah pasangan ganda campuran, Praveen Jordan/Debby Susanto, Hafiz Faisal/Gloria Emanuelle Widjaja, dan paangan ganda putra andalan Indonesia, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo. 

Melihat ganda putra yang hanya menyisakan Marcus/Kevin, pelatih ganda putra, Herry Iman Pierngadi, mengaku kurang bergairah melihat anak asuhnya banyak yang terhenti. Ia menyesalkan hasil drawing yang tak menguntungkan posisi Indonesia. 

"Kalau drawing-nya sudah begitu dan masih ketemu sesama Indonesia (Marcus/Kevin bertemu dengan Angga Pratama/Rian Agung Saputro), ya namanya nasib. Jika saja drawing menggunakan komputer ada baiknya bisa disaksikan, jadi lebih fair," tutur Herry. 

(Baca juga: All England Open 2018 - Hafiz Faisal/Gloria Emanuelle Widjaja Bangga Bisa Kalahkan Peraih Emas Olimpiade Rio 2016)

Sebetulnya, ganda putra Indonesia sudah pernah dipaksa untuk mengalahkan satu sama lain pada babak pertama saat All England 2014. 

Ketika itu, pasangan ganda gabungan senior dan junior, Markis Kido/Marcus, memenangi duel yang berlangsung ketat melawan Ade Yusuf/Wahyu Nayaka Arya Pankaryanira, dengan skor 21-15, 19-21, 21-19. 


Editor : Delia Mustikasari
Sumber : Tabloid BOLA edisi 2853


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X