Annisa Saufika Jaga Beberapa Hal Setelah Absen Bertanding Selama 7 Bulan

By Delia Mustikasari - Kamis, 12 April 2018 | 20:41 WIB
Ronald Alexander (kanan) dan Annisa Saufika memenangi SKYCITY New Zealand Open 2017 setelah mengalahkan pasangan Australia,  Sawan Serasinghe/Setyana Mapasa, dengan skor 21-19 dan 21-14.
facebook New Zealand Badminton Open 2017
Ronald Alexander (kanan) dan Annisa Saufika memenangi SKYCITY New Zealand Open 2017 setelah mengalahkan pasangan Australia, Sawan Serasinghe/Setyana Mapasa, dengan skor 21-19 dan 21-14.

Pasangan ganda campuran Indonesia, Ronald/Annisa Saufika, melaju ke babak perempat final China Masters 2018.

Kepastian ini didapat Ronald/Annisa setelah mengalahkan Dong Weijie/Xu Ya (China) dengan skor 21-10, 21-12, pada laga babak kedua yang berlangsung di Agile Stadium of Lingshui Culture and Sports Square, Lingshui, China, Kamis (12/4/2018).

Menjadi unggulan pertama di turmamen yang berlangsung di kota Ling Shui ini, Ronald/Annisa mendapat bye pada babak pertama dan langsung bertanding di babak kedua.

Turnamen ini sekaligus menjadi ajang comeback pertama buat Annisa yang baru saja pulih dari cedera lutut yang dialaminya pada Oktober 2017 lalu.

Sebelum cedera, grafik penampilan Ronald/Annisa sempat menanjak saat mereka berhasil menjuarai turnamen New Zealand Open Grand Prix Gold 2017

"Ini turnamen pertama setelah absen tujuh bulan karena pemulihan cedera. Sekarang sudah pulih, tinggal dijaga saja dengan treatment recovery yang benar, seperti terapi kompres dan sebagainya," kata Annisa kepada Badmintonindonesia.org yang dilansir BolaSport.com.

"Dari pelatih belum kasih target karena ini turnamen pertama saya setelah cedera, jadi kami manfaatkan turnamen ini untuk mengembalikan kepercayaan diri. Tapi target pribadi pasti ada, ingin juara, cuma kan nggak ada yang tahu di depan seperti apa, yang penting lakukan yang terbaik dulu di lapangan," ucap Annisa.

(Baca juga: Pelatih Kidambi Srikanth: Peringkat Ini Akan Membantu Dia Lebih Santai)

Ronald menjelaskan kunci kemenangan mereka pada babak kedua. Meskipun level turnamen international challenge tidak terlalu tinggi, menghadapi lawan-lawan yang mayoritas adalah pemain-pemain muda China tidak mudah.

"Fokus poin demi poin dan tetap bermain menyerang yang memang sesuai dengan pola kami. Selain itu, kami juga membuat lawan tidak dapat mengembangkan permainan mereka," ujar Ronald soal pertandingan.


Editor : Delia Mustikasari
Sumber : badmintonindonesia.org


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.