Geliat Sepak Bola China. Beckham hingga Alibaba (Bagian 2)

By Anju Christian Silaban - Minggu, 7 Februari 2016 | 09:30 WIB
Chairman Alibaba Group, Jack Ma (tengah), menyaksikan partai antara Guangzhou Evergrande dan Sydney Wanderers pada perempat final Liga Champions Asia di Stadion Tianhe, 27 Agustus 2014.
STR/AFP
Chairman Alibaba Group, Jack Ma (tengah), menyaksikan partai antara Guangzhou Evergrande dan Sydney Wanderers pada perempat final Liga Champions Asia di Stadion Tianhe, 27 Agustus 2014.

 Klub-klub besar Eropa juga diundang untuk membantu level akar rumput di China. Inter Milan telah membangun 30 lapangan di Shanghai. Ini merupakan bentuk kerja sama dengan Yitao Sanghai Football Club. 

Sementara itu, Real Madrid mengirimkan 22 pelatih untuk Sekolah Sepak Bola Evergrande di Guangdong. Dengan luas 167 hektar, akademi ini diklaim sebagai yang terbesar di dunia. Ada 2.350 murid di dalamnya.

"Masa depan sepak bola China ada di sini," kata Juan Jose Rodriguez Berraco, pelatih asal Spanyol yang bertugas di akademi tersebut.

Alibaba

Sekolah Sepak Bola Evergrande dibangun oleh perusahaan properti, Evergrande Group, dengan biaya 200 juta yuan (sekitar Rp 415 miliar). Di bawah payung perusahaan ini pula, Guangzhou Evergrande bernaung.

Evergrande Group berbagi saham dengan perusahaan e-commerce terbesar di dunia, Alibaba Group Holding. Pada Juni 2014, Alibaba mengakuisisi 40 persen saham Guangzhou dengan mahar 192 juta dollar Amerika Serikat (kini sekitar Rp 2,6 triliun).

Bukan tanpa alasan Alibaba rela menyuntikkan dana ke klub berusia 61 tahun tersebut. Tujuh bulan sebelumnya, Guangzhou menjuarai Liga Champions Asia untuk kali pertama sepanjang sejarah.

Guangzhou tidak cuma terlihat menggiurkan dari sisi prestasi, tetapi juga bisnis. Menurut Quartz, Guangzhou bisa menembus daftar 20 klub sepak bola dengan nilai jual tertinggi di dunia versi Forbes pada 2014. Asalkan, nilai kesepakatan dengan Alibaba masuk hitungan.

"Kami tak cuma menanam investasi untuk sepak bola, tetapi juga hiburan," kata Chairman Alibaba, Jack Ma.

Sejak menerima sokongan dana dari Alibaba, manuver Guangzhou di pasar transfer semakin lancar. Mereka menebus Ricardo Goulart dan Paulinho dengan nilai total 29 juta euro (sekitar Rp 439 miliar).


Editor : Jalu Wisnu Wirajati
Sumber : Berbagai sumber


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.