Hilangnya 'Sosok' Puyol di Kubu Barcelona

By Nugyasa Laksamana - Selasa, 19 April 2016 | 05:38 WIB
Mantan kapten Barcelona, Carles Puyol, kala masih aktif berkarier sebagai pesepak bola. Puyol gantung sepatu pada akhir musim 2013-2014.
JOSEP LAGO/AFP
Mantan kapten Barcelona, Carles Puyol, kala masih aktif berkarier sebagai pesepak bola. Puyol gantung sepatu pada akhir musim 2013-2014.

FC Barcelona tengah mengalami tren negatif. Menurut Fabio Capello, hal itu disebabkan lantaran Barcelona tak lagi memiliki sosok kapten seperti Carles Puyol.

Performa pasukan Luis Enrique sedang menjadi sorotan. Setelah tersingkir dari ajang Liga Champions, Barcelona juga menelan kekalahan ketiga secara beruntun di kancah La Liga.

Teranyar, Barcelona mendulang kekalahan 1-2 dari Valencia di Camp Nou, Minggu (17/4/2016) waktu setempat. Alhasil, peluang Barcelona menjuarai liga pun terancam.


Kini, Atletico Madrid yang duduk di peringkat kedua, mengemas poin serupa dengan Barcelona, yakni 76 poin. Barcelona hanya unggul dalam selisih gol dan head-to-head.

Di posisi ketiga, Real Madrid turut memberikan tekanan. Tim asuhan Zinedine Zidane itu cuma terpaut satu poin dari Barcelona dan Atletico.

Hal itu membuat Capello turut angkat bicara. Menurut dia, salah satu faktor penurunan performa Barcelona adalah tidak adanya sosok pemimpin di dalam skuat, seperti layaknya Puyol.

Sebelum dipakai Andres Iniesta, ban kapten Barcelona dikenakan oleh Puyol. Pria yang kini berusia 38 tahun itu menjabat kapten Barcelona sejak akhir musim 2003-2004 hingga 2014.


Carles Puyol (paling kiri) saat memimpin rekan-rekannya dalam laga kontra Deportivo La Coruna di Camp Nou, 9 Maret 2013.(LLUIS GENE/AFP)

Namun, bagi Capello, setelah Puyol pensiun, Barcelona tak lagi memiliki sosok kapten yang benar-benar mampu memimpin tim.

"Saya pikir mereka butuh seorang kapten seperti Puyol. Ada suatu momen saat pelatih ingin menerapkan sesuatu, tetapi tak bisa terealisasi karena tidak ada sosok pemimpin di ruang ganti," kata Capello.

Kemudian, Capello pun membandingkan situasi negatif Barcelona dengan periode buruk Juventus pada awal musim 2015-2016.

"Contohnya, kala Juventus terpuruk pada awal musim ini, Gianluigi Buffon dan Giorgio Chiellini membantu tim membalikkan keadaan," tutur eks pelatih Real Madrid tersebut.


Editor : Jalu Wisnu Wirajati
Sumber : FourFourTwo


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

TERPOPULER

Close Ads X