Penjelasan Inasgoc Soal Tiket Habis dan Bangku Kosong

By Andrew Sihombing - Jumat, 24 Agustus 2018 | 14:36 WIB
Ketua Inasgoc, Erick Thohir (tengah), dalam acara konferensi pers di Inasgoc Headquarter pada Kamis (9/8/2018)
ADE JAYADIREJA/BOLASPORT.COM
Ketua Inasgoc, Erick Thohir (tengah), dalam acara konferensi pers di Inasgoc Headquarter pada Kamis (9/8/2018)

"Perlu diketahui bersama bahwa secara umum bangku yang ada di stadion tempat berlangsungnya ajang multievent terbagi pada dua jenis. Yang pertama adalah bangku umum yang dijual terbuka. Jenis kedua adalah bangku khusus yang tak dijual," kata Erick sebagaimana rilis yang diterima BolaSport.com.

"Bangku yang dijual terbuka ini angkanya paling banyak. Inilah yang selama ini dijual pada masyarakat dan cepat habis. Sedangkan bangku yang tidak dijual biasanya merupakan bangku khusus untuk wartawan, atlet, perwakilan negara peserta, federasi olahraga dunia, hingga perwakilan sponsor. Nah, yang kerap Anda saksikan ada beberapa yang kosong adalah bangku jenis kedua ini," kata pria yang juga merupakan presiden klub Inter Milan tersebut.

(Baca Juga: Luis Milla Sudah Pahami Karakter Uni Emirat Arab)


Antrean penonton saat akan menukar tiket untuk pertandingan bulu tangkis Asian Games 2018 di Istora, Minggu (19/8/2018).(JOHANNA)

Erick juga menyebut bahwa aturan mengenai bangku khusus itu berlaku di setiap multievent dan menjadi standar kelaziman.

"Tapi bangku khusus tersebut bukannya kosong setiap saat. Sebab banyak dari perwakilan negara sahabat yang baru datang ke stadion pada pertengahan pertandingan. Sebab mereka harus berkeliling ke berbagai venue untuk mengecek atletnya di berbagai cabang," kata Erick.

Selain itu, faktor keamanan juga menjadi salah satu pertimbangan panitia pelaksana membiarkan sejumlah bangku di venue tidak dijual ke umum.

"Sebab stadion tetap memerlukan beberapa ruang kosong untuk pergerakan petugas keamanan di tribun maupun jalur evakuasi. Ini adalah standar operasi keamanan yang berlaku untuk kepentingan darurat," kata Erick.

Hanya, Erick juga memastikan bahwa jatah bangku yang dijual untuk umum bakal bertambah. 

"Selama ini peraturan OCA (Olympic Council of Asia/Dewan Olimpiade Asia, red.) 20 persen bangku dialokasikan untuk broadcast, media, federasi olahraga negara-negara Asia, federasi olah raga internasional, keluarga OCA, dan pihak-pihak lain. Hasil pembicaraan dengan OCA, tingginya animo masyarakat membuat mereka setuju menurunkan jatah itu menjadi hanya 10 persen," ucap Erick.


Editor : Weshley Hutagalung
Sumber : BolaSport.com


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X