Mantan Pebulu Tangkis Dunia ini Kini Menetap di Klaten

By Imadudin Adam - Senin, 16 April 2018 | 08:21 WIB
Bermain ketoprak. Huang Hua berdialog dengan Jagawara yang diperankan suaminya, Tjandra Budi Darmawan, saat bermain ketoprak Rebut Kuasa pada perayaan Imlek di Klaten, Jawa Tengah beberapa waktu lalu.
KOMPAS.COM/DOKUMENTASI TJANDRA
Bermain ketoprak. Huang Hua berdialog dengan Jagawara yang diperankan suaminya, Tjandra Budi Darmawan, saat bermain ketoprak Rebut Kuasa pada perayaan Imlek di Klaten, Jawa Tengah beberapa waktu lalu.

Menurut dia, sebelum berkiprah menjadi pelatih, Chen yang masih bersaudara dengan Tjandra (suaminya), pernah tinggal di Indonesia. Chen pindah ke Hongkong kemudian diminta wakil perdana menteri saat itu untuk melatih tim bulu tangkis putri China.

Awalnya Chen menolak. Namun Chen kemudian memberikan syarat, ia mau melatih asal dia pilih sendiri pemain-pemainnya.

Persyaratan itu diterima pemerintah China. Chen mulai melatih tim bulu tangkis putri China tahun 1984. Chen memilih Huang Hua untuk dilatih karena menilai dia masih lugu. Tak hanya itu, Chen memilih pemain yang belum juara agar mudah dibentuk pola permainannya.

Chen khawatir kalau mengambil pemain yang sudah jadi susah mengubah pola permainannya. Saat itu ia ingin mengubah karakter dan pola permainan seperti yang diinginkannya.

"Makanya dia memilih saya karena lugu sehingga masih bisa ditanam apa saja," jelas Huang Hua.

Setelah berumur 20 tahun, karir Huang Hua mulai menonjol. Tahun 1991, Huang Hua menyabet gelar pemain nomor satu dunia.

Saat itu pula berbagai gelar kejuaraan dunia  disabetnya. Saat karirnya menanjak, Huang Hua terserang penyakit infeksi pankreas. Selama 40 hari, ia dirawat di rumah sakit.

Saat menjalani perawatan di rumah sakit, Huang Hua dilamar Tjandra, pria asal Klaten. Huang Hua menerima pinangan Tjandra dan akhirnya menikah tahun 1993. Tak lama kemudian mereka menikah dan memutuskan tinggal di Indonesia.

Meski memiliki modal sebagai pemain nomor satu dunia, Huang Hua tak mengikuti jejak Susi Susanti yang berbisnis peranti bulu tangkis. Pasalnya, namanya tidak sebesar Susi Susanti di Indonesia.

"Nama saya kurang besar untuk membuat itu. Saya sekarang malah pintar buat bakpao. Siapa tahu bakpao saya laku," ujarnya.


Editor : Imadudin Adam
Sumber : kompas.com


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X