Bayern Muenchen: Alasan Sukses Tolisso

By Rabu, 21 Juni 2017 | 14:40 WIB
Corentin Tolisso saat pertandinga persahabatan antara Prancis kontra Spanyol si Stade de France, 28 Maret 2017.
DAN MULLAN/GETTY IMAGES
Corentin Tolisso saat pertandinga persahabatan antara Prancis kontra Spanyol si Stade de France, 28 Maret 2017.

Sagnol bahu membahu bersama kompatriotnya, Bixente Lizarazu, yang lebih dulu bergabung dengan Muenchen dan mengokupasi sisi kiri pertahanan. Sagnol dan Lizarazu mendefiniskan sebuah era sukses Muenchen.

Periode kejayaan berikutnya muncul saat Franck Ribery datang dari Marseille. Ribery menjadi bagian integral dari tim super FC Hollywood yang meraih trigelar bersejarah pada 2012/13.

Peremajaan

Korelasinya adalah Muenchen tampak selalu menjadi rumah yang nyaman bagi pemainpemain asal Prancis. Pesepakbola asal Negeri Mode pertama yang merapat ke Muenchen, Jean- Pierre Papin, memang tak terlalu sukses.

Tapi, ia dikenang karena mencetak gol salto indah kontra Bayer Uerdingen pada 1995/96. Papin juga menjadi bagian tim yang meraih titel Piala UEFA pada musim yang sama.

Valerien Ismael, yang membela Muenchen pada rentang 2005- 2007, juga tak terlalu cemerlang lantaran sering diganggu cedera. Kendati demikian, pria asal Strasbourg itu berkontribusi terhadap sepasang titel Bundesliga.

Generasi terbaru kontingen Prancis lantas muncul dalam rupa Kingsley Coman serta Corentin Tolisso. Nama terakhir sedang disorot karena menjadi pembelian termahal sepanjang sejarah Muenchen,

Tolisso (22 tahun) didatangkan dari Lyon dengan biaya 41,5 juta euro. Ia adalah bukti lanjutan terkait niat FC Hollywood meremajakan skuat.

Sebelum Tolisso, Muenchen sudah mengamankan talenta hijau semodel Serge Gnabry (21) dan Niklas Sule (21). Pada musim lalu, rata-rata usia skuat FC Hollywood adalah 27,9 tahun alias yang tertua di Bundesliga.

Suporter Muenchen pantas optimistis karena rekor transfer termahal tim sebelum Tolisso, yakni Javi Martinez (40 juta euro), bisa mendatangkan impak instan. Pria asal Spanyol itu langsung mengantar tim meraih treble di musim perdana, tepatnya pada 2012/13.

Fakta itu plus rekam jejak bagus kontingen Prancis seharusnya mampu memberikan motivasi dan kepercayaan diri ekstra untuk Tolisso. Eks pilar Lyon tersebut juga dituntut cepat beradaptasi.

"Sangat penting untuk belajar bahasa. Menyenangkan saat mendengar Ribery berbicara bahasa Jerman dengan sangat bagus," kata Papin di Sport.de.



Editor : Jalu Wisnu Wirajati
Sumber : Tabloid BOLA No.2.778


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X