Siap-siap Bunglon Formasi dengan Pelatih Baru Lazio

By Minggu, 10 April 2016 | 14:21 WIB
Selebrasi Simone Inzaghi setelah mencetak gol pertamanya saat Laga UEFA Champions League Grup G antara Chelsea dan Lazio di Stamford Bridge tanggal 22 Oktober 2003 di London, Inggris.
BEN RADFORD/GETTY IMAGES
Selebrasi Simone Inzaghi setelah mencetak gol pertamanya saat Laga UEFA Champions League Grup G antara Chelsea dan Lazio di Stamford Bridge tanggal 22 Oktober 2003 di London, Inggris.

Bagaimana Lazio akan bermain di bawah Simone Inzaghi? Bicara formasi permainan, agak sulit memberikan prediksi. Pasalnya, Inzaghi sendiri bak bunglon selama dua tahun di tim Primavera.

Ia seperti masih mencari-cari formasi favorit. Di musim pertama, Inzaghi sempat memakai 4-2-3-1 dan 4-4-2, tapi kemudian beralih ke sistem yang lebih defensif dan "cari aman", yaitu 5-3-2, ketika menjuarai Coppa Italia.

Pada tahun berikutnya, Inzaghi kelihatan mencoba mematenkan 4- 3-3, yang barangkali cocok dengan karakternya sebagai eks striker.

Tapi, saat menghadapi partai-partai sulit, dia kembali mengusung pola defensif 5-4-1, 5-3-2, atau 3-5-2.

Musim ini Inzaghi kembali tampak ingin memantapkan 4- 3-3. Namun, hasilnya tak stabil. Mungkin mirip seperti raihan tim besutan Zdenek Zeman.

Pelatih senior itu juga gemar memakai 4-3- 3 yang kurang seimbang.

[video]http://video.kompas.com/e/4829400460001_ackom_pballball[/video]

Lazio Primavera terkadang bisa menang secara spektakuler, seperti 8-1 vs Avellino (7/11/2015), 5-0 vs Empoli (18/11/2015), dan 7-2 vs Bari (30/1). Tapi, Biancoceleste juga bisa takluk di kandang sendiri, 0-5 dari Ascoli (12/3).

Materi tim senior Lazio cukup mendukung jika Inzaghi ingin "bermain-main" dengan formasi. Kalau dia memilih 4-3-3, tidak ada masalah. Pioli sebelumnya juga sudah sering menggunakan formasi ofensif tersebut.

Apabila Inzaghi ingin menerapkan pola defensif 3-5-2 atau variannya, 5-3-2, pun bukan sebuah problem. Para pemain yang tersedia mampu mengeksekusinya.

Lazio punya banyak bek tengah.


Antonio Candreva (kiri) melakukan selebrasi usai membobol gawang Inter Milan di Gieseppe Meazza, Minggu (20/12/2015) atau Senin dini hari WIB.(MARCO LUZZANI/GETTY IMAGES)

 

Para full-back juga fasih bermain sebagai bek sayap. Gelandang Lazio adalah kombinasi kreasi dan tenaga, cocok untuk sistem tiga pemain tengah pola 3-5-2 atau 5-3- 2.

Penyerang juga tersedia karena Antonio Candreva dan Felipe Anderson bisa mengawal sistem varian lain: 3-5-1-1 atau 5-3-1-1.

Kendalanya untuk waktu dekat, Lazio masih diganggu masalah cedera.

Untuk melawan Palermo, Minggu (10/4), Stefan De Vrij, Dusan Basta, Stefan Radu, Sergej Milinkovic-Savic, Ricardo Kishna, dan Abdoulay Konko masih cedera. Wesley Hoedt juga akan menjalani skorsing setelah menerima kartu merah dalam derbi.


Editor : Firzie A. Idris
Sumber : Tabloid BOLA No.2.661


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X